Juara Dunia Catur dari Masa ke Masa (4)

[ad_1]

Perebutan gelar juara dunia catur dari masa ke masa selalu mempunya cerita tersendiri dengan segala kontroversinya.

Tahun 1993, perebutan gelar juara dunia mempertemukan Garry Kasparov dan pecatur Inggris, Nigel Short. Penampilan Short tahun itu memang begitu mengesankan. Dia mengalahkan Anatoly Karpov di babak semifinal turnamen kandidat serta menumbangkan Jan Timman di Final.

Namun jelang pelaksanaan duel perebutan juara dunia, konflik antara Kasparov dan para petinggi FIDE meruncing. Buntutnya, Gary Kasparov dan Nigel Short memutuskan akan mengadakan pertandingan tanpa keterlibatan FIDE.

Kasparov mendirikan Asosiasi Catur Profesional (PCA). Pertarungan Kasparov melawan Short kini bertajuk Classical World Chess Championships. Sementara itu, FIDE melaksanakan pertandingan antara Karpov melawan Jan Timman untuk memperebutkan gelar juara dunia FIDE yang kosong.

Sejak itu, muncul dua versi juara dunia catur. Kasparov menang telak atas Short (6-1). Karpov juga menang mutlak atas Timman (6-2). Jadilah Kasparov dan Karpov juara dunia catur dalam waktu bersamaan.

Tahun 1995, Gary Kasparov mempertahankan gelarnya usai mengalahkan pecatur asal India, Viswanathan Anand 4-1 dengan 13 remis. Sementara Karpov juga mempertahankan gelarnya tahun 1996, saat mengalahkan Gata Kamsky (USA) dengan skor 6-3 dengan 9 remis. Duel Kasparov Vs Vishi Anand dan Karpov Vs Kamsky sama-sama menggunakan format best of 20 games.  

Tahun 1998, FIDE kembali menyelenggarakan duel perebutan juara dunia. Kali ini lawan Anatoly Karpov adalah Viswanathan Anand, yang kalah melawan Kasparov. Sempat berbagi hasil imbang, dua menang, dua remis dan dua kalah. Karpov akhirnya mempertahankan gelanya usai menang 2 kali di babak tiebreak.

Namun, usai partai tersebut, masalah klasik berulang. Anatoly Karpov berseteru dengan FIDE. Ujungnya, Karpov melepaskan gelar juara dunianya. Itulah keunikan catur dari masa ke masa. Dia tak terima fomat pertandingan berubah menjadi turnamen sistem gugur. Baginya, itu tidak menghargai status juara dunia sebelumnya.

Setahun berikutnya, FIDE kembali menggelar perebutan gelar juara dunia. Babak final mempertemukan Alexander Khalifman (Rusia) dan Vladimir Akopian (Armenia). Khalifman tampil menjadi juara dunia baru. Sejak itu, finalis perebutan juara dunia FIDE terus berganti. Tahun 2000 Viswanathan Anand menjadi juara dunia FIDE usai mengalahkan Alexei Shirov, pecatur asal Latvia yang membawa bendera Spanyol.

Di tempat berbeda tahun yang sama, Gary Kasparov kehilangan mahkota juara dunia catur klasik usai kalah dari juniornya, Vladimir Kramnik (Rusia). Kasparov kalah dua kali dengan 13 hasil remis.  

Tahun 2002, pecatur Ukraina, Ruslan Ponomariov berganti menjadi juara dunia FIDE usai mengalahkan rekan senegaranya Vasyl Ivanchuk. 2004, giliran Rustam Kasimdzhanov menjadi juara dunia setelah menjungkalkan Michael Adams (Inggris).

Setahun berikutnya, format pertandingan FIDE berubah. Kali ini menggunakan sistem double round robin antara delapan pemain terbaik. Veselin Topalov (Bulgaria) menjadi juara dunia usai mengungguli Viswanathan Anand dan Peter Svidler (Rusia) di tempat kedua dan ketiga. Sementara itu, Tahun 2005, Vladimir Kamnik mempertahankan gelar juara catur klasik usai mengalahkan Peter Leko (Hongaria).

Pada tahun 2006, terjadi reunifikasi dua versi juara dunia.

Juara catur klasik, Vladimir Kramnik berhadapan dengan juara dunia FIDE, Veselin Topalov. Kramnik akhirnya kembali menjadi juara dunia tak terbantahkan usai menang atas Topalov.

Setahun berikutnya 2007, Viswanathan Anand menjadi juara dunia baru usai memimpin klasemen double round robin delapan pemain terbaik. Dia mengungguli Vladimir Kramnik dan Boris Gelfand (Israel).  

Tahun 2008, FIDE kembali ke format lama, menggunakan sistem turnamen kandidat tahun sebelumnya untuk menentukan penantang juara dunia. Viswanathan Anand mempertahankan gelar usai mengalahkan penantangnya, Vladimir Kramnik 3-1 dengan 7 remis dalam fomat best of 12 games. Lagi, pada 2010, Viswanathan Anand mengamankan gelarnya setelah mengalahkan Veselin Topalov, 3-2 dengan 7 remis.

Tahun 2012, Viswanathan Anand masih berhak menggunakan status juara duniam usai mengarungi pertandingan ketat melawan Boris Gelfand. Dia unggul di babak tie break, sekali menang dan tiga kali remis. Sebelumnya mereka bermain imbang 1 menang 1 kalah dan 10 remis.

Pada Tahun 2013, Vishi Anand menghadapi Magnus Carlsen (Norwegia) pemenang turnamen kandidat setahun sebelumnya. Bocah ajaib ini memang sudah lama mengganggu dominasi Anand. Sejak 2010, Carlsen bahkan sudah menduduki peringkat tertinggi FIDE.

Benar saja, Carlsen menjadi juara dunia baru, meski tempat berlangsung di India, negara asal Anand. Magnus menang tiga kali dengan 7 hasil remis. Setahun berikutnya, Anand kembali menantang Carlsen tahun 2014. Namun, hasilnya hampir sama. Anand menang sekali, kalah tiga kali dan 7 hasil remis.

Sejak itu, Magnus Carlsen tak tergoyahkan lagi menjadi pecatur terbaik sepanjang masa.

Total dia sudah mempertahankan gelarnya sebanyak lima kali. Dia unggul atas Sergey Karjakin asal Rusia (2016), Fabiano Caruana asal USA (2018) dan Ian Nepomniachtchi asal Rusia (2021).

Usai turnamen kandidat 2022 yang mengantarkan Ian Nepo sebagai juara dan Ding Liren (China) sebagai Runner up, Magnus Carlsen membuat pernyataan mengejutkan.

Sejarah berulang, Carlsen memutuskan tidak akan bertanding tahun 2023 dan melepaskan gelar juara dunianya. Banyak pihak menganggap Carlsen kecewa kepada FIDE karena tidak menerima usulannya soal perubahan fomat pertandingan.

Magnus Carlsen ingin jika ada partai klasik remis, harusnya belanjut dengan partai catur cepat dan kilat. Ini menghindari terjadinya partai remis yang berkepanjangan di catur klasik, hal yang membosankan bagi pecatur.

Baca juga: https://catur24.com/2022/08/29/sultan-khan-jenius-catur-penakluk-capablanca/

Keputusan itu membuat Ian Nepo akan behadapan dengan Ding Liren untuk memperebutkan gelar juara dunia baru. (habis).(BangKipot).




9

[ad_2]

Source link