Abdulla dan Govhar Juara Dunia Junior, Diajeng Posisi 53

[ad_1]

IM Abdulla Gadimbayli dan WGM Govhar Beydullayeva, keduanya dari Azerbaijan menjadi juara dunia junior (U-20) FIDE 2022 di Sardinia Italia, Sabtu (22/10/2022).

Pada kategori terbuka, terjadi drama menegangkan dalam putaran terakhir atau ronde 11.

Sebelum ronde terakahir mulai, GM Adam Kozak dari Hongaria memimpin klasemen  dengan poin 8/10. Unggul setengah poin dari Abdulla Gadimbayli.

Pada ronde final itu, Abdulla Gadimbayli bertemu rekan senegaranya, Mahammad Nuradli. Sementara Adam Kozak melawan Leon Luke Mendoza dari India.

Kozak hanya butuh hasil remis untuk menjadi juara. Namun, drama terjadi ketika Gadimbayli dan Nuradli berbagi angka sama, ketika sepakat remis.

Saat bersamaan Francesco Sonis (Italia) dan Nikolozi Kacharava (Georgia) juga meraih kemenangan dan meraih 8 poin. Semua mata langsung tertuju pada pertarungan Mendoza dan Kozak.

Adam Kozak akhirnya harus menyerah di langkah ke 83 oleh Mendoza. Dengan kemenangan itu, Mendoza kini juga punya poin 8. Alhasil lima pemain memiliki poin sama.

Setelah perhitungan, Abdulla Gadimbayli berhak menjadi juara dunia Junior FIDE setelah unggul 0,5 Buchholz atas Kozak.

Nikolozi Kacharava berhasil menempati peringkat tiga dan meraih perunggu. Pecatur muda berbakat asal Rusia, Andrey Esipenko hanya menempati peringkat enam dengan poin 7,5/11.

Pada bagian putri, WGM Govhar Beydullayeva terlalu perkasa bagi lawan-lawannya. Dia sudah menjadi juara sebelum putaran terakhir berlangsung.

Govhar yang kalah pada ronde 11, tetap menjadi pimpinan klasemen dengan 8,5 poin. Saingan utamanya Assel Serikbay (Kazakhstan) sebenarnya mampu menyamakan poin dengan Govhar 8,5.

Namun, Govhar punya keunggulan penuh karena mengalahkan Assel di ronde 8.

Empat pemain imbang untuk memperebutkan tempat ketiga karena memiliki poin sama 8. Meruet Kamalidenova akhirnya menempati peringkat tiga karena kemenangannya atas Govhar.

Sementara itu, satu-satunya pecatur asal Indonesia yang turun di kejuaraan ini, WFM Diajeng Theresa Singgih tak bisa berbuat banyak.

Baca juga: https://catur24.com/2022/10/22/hans-niemann-menggugat-opini-liar-berserakan/

Adik Irene Kharisma Sukandar ini hanya menempati peringkat 53 dari 66 peserta dengan poin 4,5/11. Singgih menang 3 kali, seri 3 kali dan 5 kali kalah. (BangKipot)




1

[ad_2]

Source link

Keluarga Catur: Kaisar, Irene dan Diajeng

[ad_1]

Diajeng Theresa Singgih baru saja menyelesaikan perjuangannya membawa nama Indonesia pada ajang Girls U18 World Youth Championship, di Mamaia, Rumania, 6–16 September 2022.

Hasilnya, kurang memuaskan. Dia hanya mampu menempati peringkat 51 dari 79 peserta dengan 5/11 poin dari hasil menang lima kali dan enam kali mengalami kekalahan.

Namun, kisah di balik keberangkatannya ke Rumania, membuka tabir masalah klasik soal perkembangan pemain muda berprestasi di Indonesia.

Kabarnya, dia harus mengeluarkan biaya pribadi puluhan juta rupiah untuk keberangkatannya. Tak ada pihak swasta yang bersedia menjadi pendukungnya. Sebagai pemain undangan, dia hanya mendapat free akomodasi selama di Rumania.

Dia berhak mengikuti Girls U18 World Youth Championship karena menempati peringkat tiga dalam FIDE Online World Cadets & Youth Chess Championships U18 2021 Girls.

Memang sebuah masalah klasik untuk perkembangan catur di Indonesia. Diajeng hanya satu dari puluhan pemain junior potensial yang terpaksa mengeluarkan biaya sendiri puluhan bahkan ratusan juta untuk kemajuan karir caturnya.

PERCASI sedari dulu sudah jujur mengakui, masalah pendanaan jadi faktor utama banyak pemain Indonesia kurang optimal peningkatan karirnya.

Tak ada pihak swasta yang ingin menjadi sponsor utama catur Indonesia, secara berkesinambungan. Dari catatan, praktis hanya PT Japfa Comfeed Indonesia yang konsisten peduli dengan kemajuan catur Indonesia.

Tapi sayang, PT Japfa Comfeed Indonesia berjuang sendiri. Itu tak cukup untuk mengorbitkan sejumlah pemain muda potensial.

Alhasil, pemain catur berbakat yang bukan dari keluarga berada, harus masuk daftar antre, menunggu giliran mendapat kesempatan berangkat ke turnamen internasional.

Akibatnya, banyak pemain catur Indonesia stagnan bahkan layu sebelum berkembang.

Balik lagi ke Diajeng. Gadis kelahiran 2004 ini, kini bergelar Woman FIDE Master (WFM) sejak tahun 2018. Targetnya realistis, dia ingin mengikuti jejak sang kakak, IM Irene Kharisma Sukandar.

Dia adalah bungsu dari tiga bersaudara anak dari pasangan Singgih Heyzkel Januardodo dan Cici Ratna Mulya. Dua kakaknya juga menekuni catur.

Abang tertuanya, Kaisar Jenius Hakiki, pemegang gelar FIDE Master (FM) sejak tahun 2011. Kakak keduanya, malah lebih mentereng. Pecatur wanita nomor satu Indonesia, International Master (IM) Irene Kharisma Sukandar.

Satu hal menarik, keluarga catur ini pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Ini berkat prestasi ketiganya dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 di Jawa Barat.

Dalam laman MURI, mereka meraih rekor bernomor 9943, Tiga Bersaudara Peraih Medali Emas PON dari cabang olahraga yang sama.

Irene dan adiknya berhasil meraih medali emas untuk Provinsi Jawa Barat, sementara sang Abang meraih emas untuk kontingen Jawa Timur.

FM Kaisar Jenius Hakiki meraih medali emas catur standar beregu putra. Sang adik, IM Irene Kharisma Sukandar meraih medali emas catur cepat perorangan putri.

Baca juga: https://catur24.com/2022/09/16/garry-kasparov-babak-belur-vishy-anand-tersungkur/

Terakhir, si bungsu WFM D. Theresa Singgih meraih medali emas catur cepat beregu putri. (BangKipot)




5

[ad_2]

Source link

Rating September, Azarya Jodi Masuk 4 Besar

[ad_1]

Federation Internationale des Echecs (FIDE) atau Federasi Catur Dunia sudah mengeluarkan daftar peringkat ELO terbaru di bulan September. Azarya Jodi Setyaki mendapat kenaikan rating cukup signifikan di Indonesia.

Untuk ranking Indonesia kategori putra, GM Susanto Megaranto masih menjadi pecatur nomor satu Indonesia. Usai memimpin tim Indonesia di Olimpiade Chennai, dia mendapat tambahan 4,3 poin serta menempati peringkat 474 (2533) dunia.

GM Novendra Priasmoro jadi pecatur nomor dua Indonesia (2505). IM Yoseph Theolifus Taher (2461) jadi pecatur nomor tiga Indonesia.

Yang menarik, IM Azarya Jodi Setyaki naik ke peringkat empat Indonesia (2429).

Meski bukan anggota tim Olimpiade, dia ketambahan 24,6 poin. Hasil itu dia dapatkan saat menjuarai Turnamen First Saturday di Budapest, Hongaria.

Setelah itu ada nama IM Sean Winshand Cuhendi (2421), IM Farid Firman Syah (2403), IM Mohamad Ervan (2395) dan IM Anjas Novita (2387).  Menyusul di belakang ada FM Andrean Susilodinata (2386), Gilbert Elroy Tarigan (2384), Danny Juswanto (2375) dan IM Muhammad Lutfi Ali (2374).

Pada kategori putri, IM Irene Kharisma Sukandar kembali menjadi pecatur putri nomor satu Indonesia usai melejit dengan tambahan 27,5 poin. Hasil positif ini adalah imbas penampilan bagus Irene dalam Olimpiade catur dan Abu Dhabi Open.

Kini Irene kembali masuk jajaran 2400 dengan 2401 poin. Dia menempati peringkat 1915 open dan posisi 52 kategori putri. Peringkat dua putri menjadi milik Medina Warda Aulia yang menempati posisi 70 putri (2383). Dia mendapatkan ketambahan 8,7 poin.

Dewi Ardhiani Anastasia Citra, WGM baru milik Indonesia menjadi pecatur nomor tiga (2258). Sementara itu, WIM Chelsie Monica Ignesias Sihite ada di peringkat empat dengan 2245 poin. Selanjutnya ada WIM Ummi Fisabilillah di tempat ke-5 dengan 2213 poin.

Yang membanggakan, masuknya pecatur muda, WFM Diajeng Theresa Singgih ke posisi enam (2102). Kali ini kenaikan poinnya luar biasa yakni 130.32. Pecatur berusia delapan belas tahun ini, menjadi bibit potensial Indonesia.

Baca juga: https://catur24.com/2022/09/01/rating-september-gukesh-dan-erigaisi-melesat/

Berturut-turut di bawah Diajeng ada WIM Dita Karenza (2055), WIM Shanti Nur Abidah (2053) dan pecatur muda lainnya Laysa Latifah (2036). (BangKipot)




9

[ad_2]

Source link