[ad_1]
Sejarah permainan catur terus berkembang dari zaman ke zaman. Permainan catur kini begitu populer di seantero jagat. Bukan sekadar permainan dan olahraga, catur mengedepankan intelektual dan seni.
Mulai dari para grandmaster super hingga pecatur kelas pos ronda, selalu bangga dan puas ketika menemukan langkah checkmate brilian. Terlebih jika berawal dari pengorbanan demi pengorbanan sejumlah perwira.
Itulah catur. Olahraga yang mengkombinasikan teori, intelegensi, seni, dan emosi. Terus berkembang seiring perkembangan teknologi, dengan langkah ajaib yang selalu mengundang decak kagum.
Akar permainan catur sendiri berasal dari permainan chaturanga di India sebelum tahun 600-an. Permainan ini kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa dan Amerika.
Catur kemudian mulai menjadi bahan ulasan para pemikir dan penulis, mulai dari pembukaan, middle game, endgame hingga pertahanan antitesis.
Seorang pendeta Spanyol bernama Ruy Lopez menjadi pelopor ketika menerbitkan buku catur pertama tahun 1561. Kini namanya abadi, dalam pembukaan Ruy Lopez, yang masih menjadi andalan utama para grandmaster super.
Selanjutnya, teori catur terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1749, Master Prancis Francois-Andre Philidor menerbitkan buku Analyze du jeu des checs. Namanya juga abadi dalam pertahanan Philidor.
Kalimat terkenalnya, “Pion adalah jiwa catur”.
Perkembangan bukan hanya dari sisi teori, namun etika dan estetika permainan. Pada tahun 1849, Jaques of London (produsen permainan dan mainan) memperkenalkan potongan set catur buatan Nathaniel Cooke.
Abad ke-19 juga, jam catur mulai hadir untuk menghindari satu game berlangsung hingga belasan jam.
Hingga mulailah catur era romantisme yang menghadirkan legenda Paul Morphy, seorang bocah ajaib, pelopor catur modern. Morphy mulai mendobrak permainan catur dengan memperkenalkan pengorbanan-pengorbanan brilian untuk mencapai kemenangan.
Saat itu, sulit mendapatkan referensi tertulis teori catur tentang pembukaan dan pertahanan. Kemampuan intelegensi menjadi faktor teratas penentu kemenangan.
Setelah era Morphy, mulai bermunculan sejumlah pemain hebat dengan teorinya masing-masing. Semua mengklaim teorinya sebagai identitas permainannya. Sampai sekarang, nama-nama mereka abadi dalam label pembukaan, pertahanan atau teknik endgame.
Sebut saja, Najdorf, Trompowsky, Reti, Bird, Nimzowitsch-Larsen dan lainnya.
Sejak Wilhelm Steinitz menjadi juara dunia tahun 1886, silih berganti muncul jenius catur dengan gaya tersendiri. Berturut-turut, Emanuel Lasker, Jose Raul Capablanca, dan Alexander Alekhine mendapat pengakuan sebagai pemain catur terbaik yang pernah lahir.
Selanjutnya, generasi baru dengan teori makin mengkilap hadir, seperti Max Euwe, Mikhail Botvinnik, Vassily Smyslov, Mikhail Tal, Tigran Petrosian, Boris Spassky. Kemudian Bobby Fischer, Anatoly Karpov, Garry Kasparov, Vladimir Kramnik dan Vishi Anand.
Teranyar, muncul bocah ajaib dari Norwegia, Magnus Carlsen dalam sejarah catur. Menjadi pemegang rekor peringkat tertinggi dalam sejarah Elo, 2882.
Banyak pengamat catur sepakat Carlsen adalah pecatur terkuat sepanjang masa, berada di atas Garry Kasparov, Bobby Fischer, Emanuel Lasker dan Jose Raul Capablanca.
Mungkin, perkembangan teknologi menjadi alasan utama pemain masa kini bisa dengan mudah mendapat akses untuk teori catur dan analisa terbaik. Banyak program komputer yang bisa membantu pemain sekarang, mengroreksi permainan sendiri untuk berkembang menjadi lebih baik.
Baca juga: https://catur24.com/2022/08/24/eric-hansen-dan-fedosev-berebut-tiket-fischer/
Mesin catur seperti Stockfish, Alphazero, Komodo dan banyak lagi, kini sudah tak tertandingi manusia. Elo rating mesin teknologi itu kini sejajar dengan Elo 3-4ribuan. (BangKipot).
75
[ad_2]
Source link